Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pesanan Lukisan Khusus & Ribet yang ditolak Basuki Abdullah..


Minta dibuatkan lukisan 200 x 150 cm,
cuma dari pasfoto KTP (hitam putih)  3 x 4cm 

"Keluarga Keraton Jawa" (croping)
Lukisan wajah  karya Herri Soedjarwanto
Ukuran: 200cm x 150 cm
dibuat dari: 6 lembar pas foto KTP  3x4cm 
hanya dengan keterangan di tiap foto

berat badan sekian, tinggi badan sekian..



Beberapa  tahun silam,  seorang pengusaha  yang menyandang  gelar kehormatan dari keraton Surakarta ( zaman PB XII),  bermaksud membuat dua buah lukisan.

 1- Lukisan pernikahannya ( tahun 60-an).
2- Lukisan keluarga  pada saat ini (1985-87)  lengkap beserta ke empat putra putrinya.  

Beliau mengatakan, sudah memesan lukisan ini ke Basuki Abdullah, tapi Basuki Abdullah menolak.

Setelah itu beliau mencari pelukis lain kesana kemari,  tapi tak ada yang cocok,   akhirnya seorang temannya  mengajak ke tempat saya..

Perjalanan Panjang Sebuah Lukisan

Bayi Rakyat, Lukisan yang Mampu Berjalan Sendiri


"Bayi Rakyat" (1981-83) oil/canvas, 90 x 120cm,
 karya: Herri Soedjarwanto.
Koleksi Boss BNI... pindah tangan ke kolektor di Amerika
Beberapa waktu yang lalu saya terima  email dari  Amerika, dia  seorang kolektor. Dia punya karya beberapa pelukis senior Indonesia, dan tentu saja pelukis Amerika. Kita saling berbalas email, dan ini terjemahan bebasnya :.

“ Saya tiba di Website Anda secara kebetulan. Senang sekali saya bisa menemukan Anda . Saya punya beberapa lukisan Anda, saya beli dari seorang kolektor senior  di Indonesia (Jakarta) beberapa tahun yang lalu. Salah satunya adalah “Bayi Rakyat” yang kebetulan saya lihat di blogspot Anda. Saya rasa itu adalah salah satu karya masterpiece Anda”.
Tentu saya sangat bersyukur mendengar kabar tersebut.
Ternyata sebuah lukisan yang kuat akan mampu menemukan dan menempuh jalannya sendiri bahkan tanpa usaha dan campur tangan pelukisnya.

Lukisan Realisme Sosial, Narrative, Kolosal, karya Herri Soedjarwanto.

Ada banyak lukisan saya buat untuk mencatat banyak hal yang terjadi yang terekam oleh pikiran dan perasaan saya. Hal itu bisa saja suatu hal yang sangat remeh temeh, atau sebaliknya bahkan sesuatu yang sangat luar biasa.... Buat saya,  apapun halnya ,  itu bukan masalah. Yang penting adalah, apapun itu harus dikerjakan dengan serius, sungguh-sungguh dan antusias tinggi.. Karena seni ( lukis realis ) yang tinggi hanya bisa dicapai dengan kondisi mental seperti itu.

Ironi Orde Baru dalam 3 Lukisan 
Kali ini saya tayangkan tiga lukisan karya saya yang mencatat hal dan kejadian yang rada serius di negeri ini .. Banyak hal bisa saya jelaskan mengenai tiga lukisan ini, tapi saya belum sempat,.. jadi, sementara... biar saja mereka bertiga bicara sendiri.. kan... katanya.. satu gambar bicara lebih dari sejuta kata...? : ) ....



 "Pak Harto Si Anak Desa" (1997 ), oil on canvas, 160 x 100cm, lukisan karya: Herri Soedjarwanto
koleksi : Bpk. Sudwikatmono, dihibahkan ke: Museum Purna Bhakti Pertiwi (museum Pak Harto), TMII, Jakarta.








"Krisis di Titik Kritis"
(Februari-1998 ) Arang diatas kanvas.
160 x 100 cm
Karya: Herri Soedjarwanto.


note: Setelah lukisan ini selesai dibuat, dipamerkan, dan dimuat resensinya di media masa ... sebulan kemudian  pecah peristiwa kerusuhan  Mei '98.

Berikut ini kliping koran yang berisi resensi tentang lukisan ini,
(klik koran untuk membesarkan)







"Tinggal Landas, Tinggal Amblas"( 1998-99 ) Mix media on canvas. 126 x 180 cm
lukisan karya: Herri Soedjarwanto, dikoleksi oleh keluarga Setiawan Djody.

Lukisan ini masuk Finalis Kompetsi Seni Lukis Nasional,YSRI-PHILIP MORRIS 1999.( 100 lukisan terbaik dari sekitar 3000an karya yang dikirim ke panitia ). Dimuat dalam katalog dan ikut dalam pameran bertajuk : "A STROKE of GENIUS" disponsori oleh Philip Morris.

Lihat Lukisan Realisme Sosial karya Herri yang lain :
( klik pada judul ) :
" Kami Anak Indonesia juga ...lhoo.." ( bocah stasiun, anak jalanan, bayi rakyat ) 
Stop Kehancuran...Bersatu.. Selamatkan Generasi ... (..dan Bung Karno pun menangis..)