Berikut ini ada sedikit foto-foto lama dan baru, sekedar untuk
melengkapi dan mendampingi cerita lukisannya saja.
Mr Duncan Graham yang dikenal sebagai "Award Winning Jurnalist" dari Australia.
Dia adalah seorang jurnalist kawakan Australia, tinggal di New Zealand dan bolak balik ke Indonesia, karena ia juga menjadi kontributor (harian berbahasa Inggris) The Jakarta Post juga media publik lain di Indonesia dan Australia.
Kedatangannya ternyata khusus untuk memberikan oleh-oleh yang sangat berharga , yaitu buku karya terbarunya (tahun 2018), yang berjudul "The Tyranny of Proximity".
Herri Soedjarwanto dan karyanya, menjadi salah satu subyek tulisan di dalam buku :
"THE TYRANNY of PROXIMITY" karya Duncan Graham
Di halaman 5, halaman "Isi Buku" pada bab 4 - Meet the People One, ada nama Herri Soedjarwanto diantara nama Goenawan Mohamad (Tempo) dan sederetan nama-nama tokoh lainnya...

Werner Krauss (Jerman) , peneliti Raden Saleh dan penulis buku
Raden Saleh: The Beginning of Modern Indonesian Painting ,
berfoto bersama Herri S di depan lukisan karya Herri S , di Museum Dullah, Solo.
|
Herri Soedjarwanto, dr. Oei Hong Djien, Werner Krauss (Jerman, peneliti dan penulis buku Raden Saleh ).. di Museum Dullah, Solo

( Foto koleksi Museum Rudana ) |
Di dalam Ruang VIP Museum Rudana Bali, di depan lukisan Herri Soedjarwanto "Tatapan Cinta".. Keluarga Besar Rudana berfoto dg Gubernur Bali Bp. Mangku Pastika.
|
Di depan pintu masuk Museum Rudana
Dari kiri: Warih Wisasatna, Putu Rudana, Bp Ibu Rudana, Ibu Bp Bambang ( Jakarta ), Herri Soedjarwanto, Bp Nyoman Muka.
|
Nyoman Rudana,
Jonathan Hartley,
+Herri Soedjarwanto, dalam sebuah pameran lukisan di
Four Season Jimbaran, Bali.
Batu Prasasti depan Gedung
Museum Rudana, Bali.
Bp Ibu Rudana,
Putu Rudana, Herri Soedjarwanto.
Srihadi Sudarsono sang Maestro + Herri Soedjarwanto dalam sebuah acara di Museum Rudana.
Herri Soedjarwanto dengan Jean Couteau (Perancis), penulis buku seni rupa:
(halaman 281 memuat lukisan karya Herri Soedjarwanto)
 |
Mikke Susanto penulis, kurator ... hunting data di Museum Dullah |
 |
(foto: bali-intercontinental.com)
Herri demo melukis langsung pada Pembukaan Pameran
Rangkaian foto di bawah ini , diambil dari majalah Indonesia Tatler ( 2010 )
yang meliput event "The Spirit of Balinese Art " secara cukup lengkap.
Klik pada gambar2 di bawah untuk membesarkan ,
melihat tokoh yang hadir, dan baca resensi Indonesia Tatler |
|
Rangkaian foto diatas diambil dari majalah Indonesia Tatler ( 2010 )
Klik pada gambar2 diatas untuk membesarkan ,
melihat tokoh yang hadir, dan membaca resensi Indonesia Tatler. |
 |
Lukisan Herri : Gunung Bromo
( merupakan ikon JawaTimur ),
koleksi Gedung Negara Grahadi, Surabaya |
 |
Herri memasang karyanya:
Gunung Bromo 2, di Ruang RI-1
Gedung Negara Grahadi Surabaya.
(ruang Kepala Negara RI sejak
Presiden Soekarno sampai SBY ) |
HerriSoedjarwanto mendampingi
Dullah ketika wawancara dg media, pada saat
Sanggar Pejeng berpameran di Jakarta.
Dullah melukis thema Gerilya, Herri Soedjarwanto diminta berpose menjadi modelnya.
Herri+ Istri ( Melina ) + baby pertama, sowan Bapak Dullah di Museum Dullah, Solo.
 |
Pembukaan Pameran Lukisan
" Mengenang Pelukis Dullah" |
"Mengenang Pelukis Dullah"(2003), Galeri 678 Jakarta. *Herri Soedjarwanto mewakili seniman / para pelukis Sanggar Pejeng memberi sambutan dan laporan. Dilanjutkan Guruh Soekarno Putra dengan pidato pembukaan, sekaligus meresmikan Pameran Lukisan (*2lukisan yang nampak adalah Penari Bali karya Herri S dan Tafril Kali Campuan karya Dullah.)
Herri Soedjarwanto nonton TV bersama Affandi dan keluarga besarnya di Museum Affandi Jogjakarta.
Herri Soedjarwanto dan
Jeihan Sukmantoro di
Studio Jeihan, Bandung. Ngobrol sampai larut, terpaksa bermalam di studio. Esoknya, pagi-pagi sekali, diskusi santainya dilanjutkan lagi.
Herri Soedjarwanto dan Ibu Dewi Motik bersama rombongan, berada di ruang galeri pribadi koleksi Bp. Sudwikatmono, Jakarta.
Herri Soedjarwanto menyiapkan lukisan karyanya di Galeri Pribadi Sudwikatmono Jakarta.
Lukisan berjudul : "Pak Harto si Anak Desa" tersebut
di pesan oleh Sudwikatmono untuk Museum Purna Bhakti Pertiwi ( Museum Pak Harto) Jakarta.
 |
DjokoPekik, Herri Soedjarwanto |
 |
Djoko Pekik+ Bonyong Muniardi
+ Herri Soedjarwanto. |
 |
Oei Hong Djien, Nurata+Istri,
+Herri Soedjarwanto.
|
 |
GM. Sudarta + Herri Soedjarwanto
Pameran Lukisan Karya GM Sudarta
di Balai Soedjatmoko
( Bentara Budaya-nya Solo)
|
 |
I Gusti Nengah Nurata, Herri
Soedjarwanto, Narsen Afatara |