Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Tampilkan postingan dengan label MEMAHAMI REALISME. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MEMAHAMI REALISME. Tampilkan semua postingan

“Mona Lisa”- nya Leonardo Da Vinci tak ada apa-apanya?

serial: Memahami lukisan realisme. 
Dalam sebuah perjalanan saya pernah bertemu  seseorang yang bercerita dengan bangga bahwa dia pernah ke Museum Louvre Paris :


"Mona Lisa" karya Leonardo Da Vinci
’’ Saya sudah melihat secara langsung lukisan Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci", katanya, "..terus terang saya tidak terkesan. Saya tak habis pikir kenapa lukisan wanita setengah badan seperti itu, bisa sangat terkenal di dunia, padahal biasa-biasa saja, tak ada apa-apanya... Saya pikir banyak lukisan-gadis di Indonesia  bahkan lebih cantik… dan…lebih bagus kualitasnya,” begitu ujarnya dengan sepenuh yakin.. tanpa rasa bersalah.

Begitu landing dan berpisah di bandara Sukarno-Hatta Cengkareng nama dan wajah  boss yang “menyenangkan” itu  tak pernah saya  ingat lagi, namun kata-katanya yang seolah tanpa dosa itu, terus terngiang mengusik pikiran dan perasaan saya.. 
Dan segera  menyadarkan  saya bahwa di masyarakatpun banyak pemahaman dan pengertian yang keliru soal lukisan realisme, terutama menyangkut  soal bobot, mutu dan  kualitas sebuah lukisan.. 

Mengapa orang bisa  begitu salah melihat dan menilai sebuah lukisan ?

Lukisan Realisme-Naturalisme yang Bagus itu seperti apa?* (5 Level Realis)

Lukisan wajah Kakek Merokok, Herri Solo
"Kakek Merokok" Karya Herri Soedjarwanto
Secara sederhana sebuah lukisan realism-naturalism setidaknya dapat ditinjau dari dua aspek. Pertama, dari aspek penggarapan visual yang kasat mata dan kedua: aspek muatan ide, gagasan, isi pesan, makna dan sebagainya yang  tak kasat mata

Melukis Pemandangan Alam: Hutan, Gunung, Sawah, Pedesaan... Go Green, Back to Nature

Alam adalah Guru yang terbaik, kaya warna,
sumber dari segala rahasia ilmu melukis.


" Suasana Pagi, Desa di kaki Gn Agung, Bali."
Karya: Herri Soedjarwanto, koleksi:
Fine Art Gallery ; Museum Rudana, Bali.
Belajar dari Alam
Seorang pengajar seni rupa menemui saya untuk belajar  melukis potret wajah. Saat itu saya sedang melukis pemandangan alam, dan kebetulan jadi sangat  bagus.
Saya katakan padanya: “ Lukisan ini kualitasnya tinggi dan berbobot,  apakah bisa anda rasakan..?”

“ Mohon maaf mas Herri, saya tak suka dengan lukisan pemandangan.  Saya ke sini untuk belajar  pewarnaan lukis wajah, … bukan pemandangan..”
Itu jawaban yang  benar !!benar-benar salah , maksud saya..!!

Perjalanan Panjang Sebuah Lukisan

Bayi Rakyat, Lukisan yang Mampu Berjalan Sendiri


"Bayi Rakyat" (1981-83) oil/canvas, 90 x 120cm,
 karya: Herri Soedjarwanto.
Koleksi Boss BNI... pindah tangan ke kolektor di Amerika
Beberapa waktu yang lalu saya terima  email dari  Amerika, dia  seorang kolektor. Dia punya karya beberapa pelukis senior Indonesia, dan tentu saja pelukis Amerika. Kita saling berbalas email, dan ini terjemahan bebasnya :.

“ Saya tiba di Website Anda secara kebetulan. Senang sekali saya bisa menemukan Anda . Saya punya beberapa lukisan Anda, saya beli dari seorang kolektor senior  di Indonesia (Jakarta) beberapa tahun yang lalu. Salah satunya adalah “Bayi Rakyat” yang kebetulan saya lihat di blogspot Anda. Saya rasa itu adalah salah satu karya masterpiece Anda”.
Tentu saya sangat bersyukur mendengar kabar tersebut.
Ternyata sebuah lukisan yang kuat akan mampu menemukan dan menempuh jalannya sendiri bahkan tanpa usaha dan campur tangan pelukisnya.

Melukis Realisme, Tak Sekedar Memindahkan Gambar

Kisah lukisan sederhana yang memberiku pelajaran penting 
"Foto Kenangan" (1979/1980)
Karya Herri Soedjarwanto
Dikoleksi : Boss BNI Pusat Jakarta
(Lukisan ini dibuat dengan melukis model dan
obyeknya langsung, tanpa bantuan foto sama sekali.
(1) cerita dibalik terciptanya lukisan dan proses pembuatan.

Suatu hari di masa lalu, seorang pelukis tua di Solo yang nge-fans berat padaku (?!..wah..?? GR nih.. hehehe..) .. datang ke rumahku dengan membawa seorang pemuda yang kira-kira sebaya denganku.

“Dik Herri, ini keponakan saya , putus dari  ASRI Jogja. Orang tuanya  ingin dia ikut saya belajar melukis. Tapi kalau cuma belajar sama saya,  bisa dapat apa dia?.. Makanya  saya ajak kemari, saya  titipkan dia pada dik Herri, untuk belajar  melukis di sini saja.
Syukur-syukur kalau nanti bisa ikut ke Bali  .”

GALLERY LUKISAN POTRET WAJAH / Lukisan Wajah

Lukisan Wajah / Lukisan photo ( foto ) Potret Wajah adalah lukisan dengan obyek wajah seseorang. 
Melukis photo / foto / potret wajah secara tehnik termasuk yang paling sulit dibandingkan dengan melukis  obyek lain. Kenapa ??



[mau Pesan / LUKIS WAJAH? klik di sini]

Membajak Sawah, Sebuah Pengabdian Panjang.


Membajak Sawah (detail lukisan )
Lukisan : 80 cm x 100 cm, oil/canvas
karya : Herri Soedjarwanto


( lukisan ini  mengingatkan.. bahwa kita orang kota...terus hidup, karena memakan sesuatu yang tumbuh di lumpur bercampur kotoran dan keringat, yang diinjak kaki para petani dan hewan ternaknya.).
 
Nyaris punah....:(
Catatan: Tahun 2003 di Bali sudah mulai sulit menemukan orang membajak sawah menggunakan sapi mereka beralih menggunakan mesin traktor, yang jauh lebih praktis, cepat dan ekonomis. Desa Pejeng, salah satu desa yang (waktu itu ) mewajibkan warganya untuk tetap mengunakan sapi, karena alasan pemerataan rezeki..Jadi para pemilik sapi masih bisa tetap bekerja, cari nafkah di sawah, meskipun tak punya lahan.. Tapi entah sampai kapan desa Pejeng bisa bertahan..?

Hanya soal waktu.. pemandangan unik dan eksotik.. membajak sawah dengan sapi.. ini akan makin langka..dan akhirnya punah,.. kelak hanya bisa kita lihat di buku-buku Guide To Bali… Semoga tidak..!!



Membajak Sawah, Sebuah Pengabdian Panjang

[mode cerita]
Masih sangat pagi, baru transisi dari gelap ke terang , masih dingin, masih enak tidur, ada orang berteriak didepan rumah, disebelah jendela..:” mas Herriiii , banguuun …, ayo kesawaaahh .. mbajaaakkk…”.

Kutengok, pak Made lewat, memanggul bajak di pundaknya sambil mengikuti langkah kedua sapinya … Setiap pagi lelaki tua ini

lukisan realisme naturalisme >> serupa tapi tak sama

BIARLAH LUKISAN YANG BICARA

"Pencari pasir tradisionil di Bengawan Solo"
Karya : Herri Soedjarwanto
Salah satu kebutuhan manusia yang paling fitrah, siapapun dia, apapun profesinya, di level
manapun,... adalah BICARA... sebuah cara ungkap untuk mengekspresikan apa yang dipikirkan dan dirasakan, sehubungan dengan pengalaman lahir maupun bathinnya...

masalah seni lukis realisme(2): Melukis Realisme Naturalisme, sebaiknya dari obyek langsung atau dari foto?

"Jagung di Sudut Dapur" 
Lukisan karya Herri Soedjarwanto.
Lukisan ini dibuat dengan melukis

obyeknya secara langsung
tanpa bantuan foto sama sekali

 Silahkan  saja itu hak azasi… Tapiii.. ada hal sangat penting yang harus diingat bila melukis realisme dari foto :  Hasil akhir LUKISAN  HARUS LEBIH BAGUS DARI FOTO(acuan)NYA..!
Kenapa HARUS?  Sebab kalau sampai terjadi : fotonya masih lebih bagus daripada lukisan yang dibuat berdasarkan foto tersebut, maka… lukisan itu  akan dinilai / dianggap lukisan berkualitas rendah.. sebab: " lukisannya lebih jelek dibandingkan foto acuannya.."

Bagaimana Membuat LUKISAN terlihat LEBIH ‘HIDUP’ ?

 “Teorinya sih gampang...persiskan saja bentuk dan warna dengan obyek yang dilukis.. pasti kelihatan hidup”.
“Sudah dipersiskan…tapi  kok belum terlihat hidup juga ya..?”
“Yaah … itu artinya belum persis betul… ! Jika sudah persis betul , pasti terlihat hidup, seolah ada nyawanya, rohnya, atau auranya …”.

Prinsip dasar (tehnik )  melukis realisme adalah : “Meniru dengan persis dan membandingkan dengan tepat”

Setelah melalui proses panjang sehingga prinsip dasar itu cukup dikuasai, barulah mengarah pada “muatan / isi lukisan” seperti : thema, ide,  gagasan,visi,  misi, pesan dan sebagainya. Dan selanjutnya kedua hal tersebut ( tehnik dan isi lukisan ) berproses dan berjalan secara simultan,  menyatu dalam diri seniman / pelukis .

Apa bedanya Ilustrasi, Poster, Gambar dan Lukisan? :

Ilustrasi karya  Herri Soedjarwanto saat usia 18 tahun
(1976-77) kolaborasi dengan penulis  Kho Ping Hoo
(TANYA JAWAB sekitar LUKISAN, PELUKIS, MELUKIS dsb..)

Kebetulan saya punya pengalaman professional bikin ilustrasi komik Kho Ping Hoo , pernah bikin poster dan sekarang selalu bikin lukisan. Jadi bukan hanya berteori, tapi saya benar-benar tahu, mengerti , paham dan bisa merasakan betul apa perbedaan dari ilustrasi, poster dan lukisan.


 Gambar dan Lukisan :

Setidaknya ada 3 macam  pengertian mengenai  istilah gambar...:

Kumpulan Top Comment Top Diskusi


[Soal Jawab + Top Comment..Inspiratif... about lukisan, melukis, pelukis ]



Catatan: Sudah 2 widget  yang sebetulnya usefull, dihapus oleh blogspot .. saya khawatir yang inipun kelak akan dihapus pula... Jadi sedia payung sebelum hujan.: saya copy paste seluruh isi Diskusi yang penting ditambah lagi beberapa dari Top Comment.... 
(sory masih berantakan, belum sempat nyusun..)


Kisah unik dan nyata: Membanting pintu pelukis Dullah.!!

kisah mas dengan Bpk Dullah,,menginspirasi saya dan tentunya banyak orang mas herri..memang sangat sulit untuk menjadi mutiara kalau belum pernah di lumat kerang...dan alhamdulillah kalau saya dapat cacian yang bikin saya down,,,di sinilah saya mencari semangat mas herri..terima kasih...saya nggak pernah bosan membaca kisah membanting pintu Bpk Dullah itu mas.
imam almahfudz 2/9 5:03pm

Antara Desain Grafis dan Melukis

muhamad lukman hakim 3 days ago - Shared publicly
Mas herri saya ingin sedikit konsultasi mas,saya ini skarang sedang kuliah di jurusan desain grafis,tetapi saya ingin bisa di seni lukis lebih tepatnya fokus di seni lukis.nah apakah ada yang salah sama keinginan saya ini?terus menurut mas Herri langkah saya alangkah baiknya gimana ya mas..mohon pencerahannya
Terima kasih banyak mas Herri :)

Lukisan Realisme dengan obyek Penari & Tarian Bali

Herri Soedjarwanto melukis penari Bali yang sedang menari.
Bali, pulaunya para Dewata, penuh dengan suasana dan nilai-nilai spiritual, sakral, magis, religius namun tetap cerah, ceria, enerjik, dinamis, kreatif, eksotik sekaligus tetap hangat, akrab & bersahabat, seperti tercermin dalam gerak Tari Bali.




Lukisan Pesanan vs Karya Sendiri, Mana Lebih Tinggi Nilainya?


"Night Watch" karya Rembrandt van Rijn

Lukisan Anda kebanyakan karya pesanan atau karya sendiri ?
Saya sering  ditanya seperti itu. Pertanyaan pilihan sederhana yang bisa dijawab: ..  a) atau b)… Masalahnya sering kali si penanya ini sudah punya kesimpulan salah dalam benaknya, bahwa yang karya pesanan itu  rendah  nilainya. Sedang karya pribadi, karya yang dibuat atas kemauan sendiri itu lebih tinggi derajatnya. Atau sebaliknya,  ada juga yang  justru bersikap, karya yang pesanan dianggap tinggi, sedangkan karya pribadi dianggap rendah.

Salah Kaprah tentang Realisme

"The Potato Eaters" karya Vincent Van Gogh.

Ketika Vincent Van Gogh melukis "Para pemakan kentang" dia bermaksud menceritakan tentang penderitaan para pekerja tambang yang serba sulit, betapa mereka dengan tangan yang masih kotor sehabis bekerja langsung meraup makanan... karena saking laparnya.....Tapi para pengamat cenderung lebih membicarakan dan berdebat soal goresan, komposisi, garis, bidang, warna, dan hal-hal lain yang sifatnya teknis soal lukisan Van Gogh.  

Pablo Picasso sepanjang hidupnya, sejak muda sampai tua,  melukis dalam berbagai corak. Mulai dari realisme, impressionisme, ekspresionisme, sampai ke kubisme yang merupakan corak temuannya.

Lukisan Realisme, sebuah "Catatan Harian" di atas kanvas.

"Bocah pinggiran Stasiun"oil /canvas 
karya: Herri Soedjarwanto
koleksi : seorang boss BNI pusat Jakarta




Sekumpulan anak jalanan  di sebuah stasiun, ada penjual koran, penjaja es lilin, dan seorang bocah penyemir sepatu yang sedang menghisap rokoknya. Koran di tangan si anak bertanggal 23 Juli , dan terdapat logo Hari Anak Nasional…. Jam di stasiun menunjuk pukul 08:20 pagi, saat dimana seharusnya anak-anak sedang bersekolah. Di latar depan ada sobekan koran bertuliskan "..Saya Anak Indonesia…".. terbuang dalam  kotak sampah…
Selamat datang di weblog "Pelukis Realis Indonesia ~karya dan  cerita seputar lukisan realis herri soedjarwanto" (ini postingan perdana)
Dalam blog ini, rencananya saya akan coba memuat gambar maupun lukisan karya saya yang bersifat "catatan harian" atau yang bercerita ( narative ), beserta kisah cerita diseputar lahirnya karya lukisan tersebut. Contohnya ..ya.. seperti "Bocah pinggiran Stasiun" itulah..
Namun begitu, tak menutup kemungkinan, lukisan-lukisan lain seperti  potrait , pemandangan dan sebagainya, akan dimuat juga sebagai pelengkap.. Sebisa-bisa saya usahakan agar bisa urut..  Selain itu  blog ini juga akan memuat tulisan ringan soal seni lukis,.. terutama.. realisme. Diharapkan Anda ikut nenyumbang komentar, ikut bertanya maupun menjawab di FORUM. Itu akan sangat membantu arah posting apa yang paling dibutuhkan. 

Kenapa kok "Catatan Harian" ?... yah..memang ada akar sejarahnya....
Sejak bocah di TK saya sudah sangat suka menggambar, 'mencatat' apa saja yang saya lihat, saya alami, saya rasakan, saya pikirkan atau angankan.. Kertas, buku , kurang dapat menampung banyaknya 'catatan' ( gambar ) yang berupa corat-coret itu. Maka dinding....lantai.... baik di sekolah maupun di rumah,  yang luasnya  belasan meterpun menjadi sasaran ...penuh dengan gambar-gambar 'indah' menurut saya,..... tapi menurut guru dan orang tua.. itu mengotori dinding dan lantai.. ..yang membuat saya dihukum untuk membersihkannya...

Ternyata sampai puluhan tahun kemudian kebiasaan " membuat catatan harian" dengan gambar, dan juga lukisan itu masih tetap terus berlanjut.. bahkan sampai sekarang.. 

OK selamat datang .. semoga bermanfaat...jangan lupa tulis coment Anda, atau sekedar isi buku tamu... terimakasih .... Salam budaya ....!